Menggunakan lensa vintage dan DSLR biasa
Street photography tidak harus dilakukan sambil berjalan kaki. Beberapa waktu yang lalu saya melakukan percobaan dengan naik Go-Jek sambil mengabadikan gambar aktifitas orang-orang di tepi jalan.

Saya pernah menulis kalau untuk mencari ide foto, tidak perlu mencari lokasi yang jauh dari tempat tinggal. Begitupun dengan street photography seperti ini. Bisa dilakukan ketika dalam perjalanan menuju kantor/ sekolah, misalnya.
Harus banyak eksperimen (dan harus cepat)
Meskipun butuh lebih banyak eksperimen, karena saya menggunakan lensa vintage Pentacon 50mm f/1.8, tapi hasilnya membuat saya senang.

Kenapa butuh lebih banyak eksperimen, alias coba-coba? Karena mengabadikan gambar dengan menggunakan lensa yang tak bermotor ini membuat semuanya harus saya lakukan manual, mulai dari menentukan aperture (f-number) berapa yang saya pakai, sampai dengan setting ISO dan shutter speed yang saya pakai untuk street photography on Go-Jek ini.
Tidak ada pengaturan otomatis, apalagi autofocus dengan lensa seperti ini
Apalagi, dalam kondisi bergerak diatas Go-Jek, membuat setiap setting harus dilakukan dengan cepat.
Kamera & lensa yang saya gunakan
Saya hanya memiliki 1 DSLR, dan itupun masih entry level. Bukan kamera full frame, dan bukan produksi terbaru.

Kamera saya: Canon 700D
Lensa: Pentacon 50mm f/1.8
F-Stop: mostly f/4 – f/8
Shutter speed: 1/320sec

Lokasi: Jakarta
Kesimpulan
Street photography sambil naik Go-Jek sangat worth-it untuk dilakukan. Regardless kamera dan lensa yang digunakan, hasilnya tetap bisa menjadi sesuatu yang mengesankan.

Tidak perlu peduli dengan apa kata orang, karena seni itu sesuatu yang subyektif, begitupun dengan street photography. Se buram-buramnya gambarnya, selalu ada cara untuk menikmatinya, tanpa perlu khawatir apa kata orang.
Cheers dari Tustel Net!